Tegal, 5 November 2025 – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria menghadiri peringatan Hari Santri 2025 yang digelar di Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 5, Tegal, Rabu (5/11/2025). Kegiatan ini menjadi momentum untuk menegaskan peran santri sebagai agen pembangunan bangsa, khususnya dalam pemberdayaan desa dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Wamendes Ariza menekankan bahwa santri tidak hanya berperan sebagai penghafal Al-Qur’an dan penjaga akhlak, tetapi juga sebagai penggerak perubahan sosial dan ekonomi di masyarakat. “Santri adalah cahaya yang akan menerangi kampung halaman, negeri, bahkan dunia. Oleh karena itu, penting bagi santri untuk bermimpi besar, berinovasi, dan mengembangkan potensi diri demi kemajuan bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wamendes Ariza menekankan penerapan nilai-nilai pesantren—keikhlasan, ketekunan, keberanian, dan gotong royong—dalam pembangunan desa, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Santri, menurutnya, harus hadir tidak hanya di pesantren dan masjid, tetapi juga di pasar, pemerintahan, dan lapangan pengabdian masyarakat.
Wamendes Ariza juga menekankan pentingnya penguasaan keterampilan praktis dan bahasa sebagai bagian dari persiapan santri menghadapi persaingan global. Ia menekankan bahwa hafalan Al-Qur’an harus diinternalisasi dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat, sehingga nilai-nilai keagamaan menjadi fondasi pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Wamendes Ariza menegaskan bahwa semangat santri harus menjadi inspirasi bagi pembangunan desa yang mandiri, produktif, dan berdaya saing, sesuai dengan visi pemerintah dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat desa.
Peringatan Hari Santri 2025 di Tegal ini menegaskan bahwa santri tidak hanya sebagai simbol keagamaan, tetapi juga sebagai pelopor pembangunan lokal dan agen perubahan sosial yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.
(Alda)
