Jakarta, 5 November 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan Rp351,83 miliar untuk mendukung program kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana sepanjang tahun 2025. Anggaran ini difokuskan pada penguatan infrastruktur publik, percepatan penanganan darurat, serta pemulihan wilayah terdampak bencana di seluruh Indonesia.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, terdapat tiga pilar utama dalam strategi kesiapsiagaan kementeriannya, yakni kesiapsiagaan infrastruktur dan keselamatan publik, komando terpadu berbasis teknologi respons cepat, serta pelayanan publik yang manusiawi dan berkelanjutan. “Kementerian PU hadir untuk memastikan setiap detik dimanfaatkan secara maksimal demi keselamatan masyarakat dan keandalan infrastruktur vital,” ujarnya saat memimpin Apel Siaga Bencana Nasional di Bandung, Jawa Barat (4/11/2025).
Rincian alokasi anggaran mencakup Rp300 miliar untuk Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Rp51,8 miliar untuk Direktorat Jenderal Bina Marga. Dukungan operasional juga telah disiapkan dengan 5.755 unit alat berat, 382.044 bahan logistik, dan 3.455 personel di lapangan. Hingga awal November 2025, realisasi anggaran telah mencapai Rp261,9 miliar atau 74,4%, dengan fokus pada bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir lahar dingin Gunung Semeru di Lumajang, serta abrasi dan banjir rob di Bengkulu Utara.
Sisa anggaran sebesar Rp89,9 miliar disiapkan untuk menghadapi potensi bencana hingga akhir tahun, seiring prakiraan curah hujan tinggi lebih dari 2.500 mm/tahun berdasarkan BMKG Climate Outlook 2025. Data BNPB per 2 November 2025 mencatat 2.715 kejadian bencana di seluruh Indonesia, dengan banjir menjadi bencana paling dominan, yakni 1.337 kejadian (49,2%).
Menjelang 2026, Kementerian PU menargetkan peningkatan anggaran tanggap darurat menjadi Rp449,1 miliar, guna memperkuat kapasitas penanganan cepat di lapangan. Pemanfaatan SITABA (Sistem Informasi Tanggap Darurat Bencana) memungkinkan penanganan bencana berbasis data, transparan, dan responsif. Hingga 4 November 2025, SITABA mencatat 3.574 kegiatan penanganan bencana yang telah dilakukan sejak 2019.
Dengan strategi terintegrasi ini, Kementerian PU memastikan kesiapsiagaan bencana berjalan lebih efisien, adaptif, dan berfokus pada perlindungan masyarakat serta keberlanjutan infrastruktur nasional.
(alda)









