Jakarta — Kementerian Transmigrasi memperkuat agenda pembangunan SDM unggul melalui program Beasiswa Patriot, yang akan merekrut 1.000 mahasiswa untuk melanjutkan studi S2 dan S3 di dalam dan luar negeri. Program ini merupakan kelanjutan dari Transmigrasi Patriot yang telah menurunkan ribuan peneliti ke kawasan transmigrasi pada tahun 2025.
Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menjelaskan bahwa penerima beasiswa akan menjalani pendidikan jarak jauh sambil ditempatkan langsung di kawasan transmigrasi untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari.
“Mereka ditempatkan di kawasan transmigrasi untuk menggali potensi ekonomi lokal sambil menjalani studi pascasarjana,” ungkap Viva.
Program beasiswa ini ditujukan untuk mempercepat transformasi ekonomi kawasan transmigrasi, terutama dalam industrialisasi, diversifikasi produk, hilirisasi, dan digitalisasi layanan publik.
Viva menegaskan bahwa transmigrasi masa kini bukan hanya pemindahan penduduk, tetapi pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Kita bangun SDM di kawasan transmigrasi untuk mendorong eskalasi pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.
Program ini diharapkan melahirkan generasi ahli yang dapat memperkuat kebijakan pembangunan transmigrasi secara ilmiah, terukur, dan berkelanjutan.









