Brebes, – sebuah rumah di Pedukuhan Banjar Melati,Rt, 05/08 Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, milik Takwadi dan istri Sri Tati, menjadi sorotan karena kondisi rumah yang sangat memprihatinkan. Atap genteng yang berantakan dan bocor saat hujan membuat mereka khawatir akan keselamatan keluarga yang menempati terutama anak-anak dan istri. Kondisi keberadaan rumah yang sangat memprihatikan, sehingga membuat keluarga Takwadi merasa tidak aman dan tidak nyaman, Sabtu (18/10/2025)
Takwadi dan keluarganya telah bertahun-tahun hidup dalam kemiskinan tidak pernah mendapatkan bantuan apa pun, meskipun kondisi rumah mereka sangat membutuhkan perbaikan. Mereka berharap agar Kepala Desa Bangsri ada perhatian pada warganya mendapatkan bantuan yang dibutuhkan dengan kondisi rumahnya. Takwadi sudah berusaha untuk memperbaiki rumahnya sendiri namun tidak mampu karena keterbatasan biaya.
Dengan Kondisi rumahnya yang memprihatinkan/tidak layak huni ini berdampak pada kesehatan keluarga, terutama anak-anak sering kali jatuh sakit karena karena kondisi rumahnya yang tidak layak huni.
Sri Tati, istri Takwadi Melalui Salah satu mantan kepala desa yang tidak mau di sebut namanya, berharap agar pemerintah desa dan Pemkab Brebes ada perhatian bisa membantu kondisi rumah milik keluarga Takwadi yang dibutuhkan.
Lanjut istri Takwadi, Kami kuatir bila kondisi rumah tidak segera diperbaiki, dengan kondisi kesehatan anak-anak kami akan semakin terancam,” kata Sri Tati.
“Rumah kami sangat membutuhkan perbaikan, tapi kami tidak punya biaya,” ucap Takwadi.
Kami hanya ingin memiliki rumah yang layak huni, sehingga anak-anak kami dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Takwadi menambahkan, bahwa mereka sudah mencoba untuk mencari bantuan namun sampai sekarang belum ada hasil yang pasti.
Bantuan fasilitas yang dibutuhkan rumah Takwadi antara lain, perbaikan atap rumah, tempat kamar mandi yang layak, dan pengadaan fasilitas sanitasi yang memadai. Dengan demikian, mereka dapat hidup lebih sehat dan aman.
Lanjut Takwadi sangat berharap, agar bantuan tersebut dapat segera direalisasikan, sehingga mereka dapat hidup lebih layak dan baik.
Mukson sendiri selaku Kepala Desa Bangsri, sampai sekarang belum pernah datang kerumah kami, apa tidak tahu warganya kondisi rumahnya Takwadi,” ucapnya.
Mukson selaku sebagai kepala Desa Bangsri, segera mendengar dan membaca berita atau menindaklanjuti dan melakukan survei untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan warganya.
“Kami berharap Mukson sebagai Kades Desa Bangsri bisa membantu kondisi rumah warganya yang tidak layak huni, bukan hanya janji, ” Kata Sri Tati, istri Takwadi.
Mirisnya lagi! Anak-anaknya semua sekolah ada yang di SD dan SMP, sedangkan Takwadi selaku orang tua penghasilannya hanya kerja kuli, kalau nggak ada nyari bekas nasi sisa orang makan yang di bikin loyang, itu yang di atas gendeng loyang dari nasi sisa orang makan di kumpulin,” ucapnya.
Kades Mukson membantah, informasi sebelumnya yang menarasikan rumah milik warganya tak tersentuh bantuan.
Lanjut Mukson, warga kami ini sudah sering dapat berbagai bantuan sosial. Ada bantuan PKH, PBI dan lainnya, namun untuk program RTLH masih dalam tahap pengajuan,” ujar Mukson disaat mendampingi Camat Bulakamba meninjau rumah warga, Minggu (19/10/2025).
Hal yang sama Poly, tokoh masyarakat. Menurut Poly, dari data yang ada pemilik rumah ini, sudah mendapat bantuan sosial Rp.200000 (Dua ratus ribu) per bulan,” ungkap Poly.
Camat Bulakamba Wawan Setyawan mengatakan, rumah tersebut akan mendapat bantuan prioritas, bantuan akan diberikan tahun ini,” ucap Wawan.
Kunjungan Camat Bulakamba Wawan Setyawan kerumah keluarga Takwid sekaligus memberikan bantuan sembako. (Rusmono)









