Cilegon, 6 November 2025 — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan pabrik petrokimia terintegrasi PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Kamis (6/11). Peresmian ini turut didampingi Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
Pabrik yang dikenal dengan nama LINE Project (Lotte Chemical Indonesia New Ethylene Project) ini memiliki kapasitas produksi ethylene sebesar 1.000 kilo ton per tahun, menjadikannya pabrik ethylene terbesar di Indonesia sekaligus naphtha cracker pertama yang dibangun dalam 30 tahun terakhir. Dengan total investasi sebesar USD 3,9 miliar atau sekitar Rp62 triliun, proyek ini menjadi salah satu Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar di Indonesia serta investasi petrokimia terbesar di Asia Tenggara.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya membangun kepercayaan investor melalui kepastian hukum dan konsistensi penegakan aturan. “Semua didasarkan atas kepercayaan. Jika kita konsisten dengan rule of law, memberikan kepastian hukum, maka kepercayaan dapat muncul dari mana pun dan kita akan cepat menuju kemakmuran,” ujar Presiden.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menekankan bahwa proyek ini merupakan bukti konkret dari kebijakan hilirisasi nasional. “Kita ingin seluruh proses pengolahan sumber daya dilakukan di dalam negeri sehingga memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa keberhasilan proyek Lotte Chemical Indonesia tidak lepas dari kerja sama lintas kementerian dalam mendorong percepatan hilirisasi. “Begitu Pak Rosan dilantik sebagai Menteri Investasi dan saya sebagai Menteri ESDM, Presiden memerintahkan agar seluruh proyek yang sudah berjalan segera diselesaikan tanpa menunggu lama,” ungkap Bahlil.
PT Lotte Chemical Indonesia diproyeksikan menjadi penggerak utama rantai pasok industri hilir di dalam negeri, termasuk plastik, tekstil, otomotif, dan kemasan. Kehadiran proyek ini juga menciptakan lebih dari 21.000 lapangan kerja langsung maupun tidak langsung, sekaligus memicu minat investasi baru di berbagai sektor industri pengolahan.
Shin Dong-bin, CEO dan Chairman Lotte Corporation, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memperluas bisnis petrokimia bernilai tambah tinggi di Indonesia. “Sejalan dengan visi Presiden Prabowo tentang Indonesia yang Kuat dan Mandiri, kami akan terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Indonesia,” ujar Shin.
Proyek ini juga menjadi simbol kuatnya kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan. Selama periode 2020 hingga September 2025, investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai USD 12,8 miliar, menjadikannya negara investor terbesar ke-7 dengan pertumbuhan rata-rata 14,3 persen per tahun.
Hadirnya Lotte Chemical Indonesia tidak hanya memperkuat struktur industri hilir nasional, tetapi juga menunjukkan kepercayaan investor global terhadap arah kebijakan hilirisasi Indonesia. Dengan kapasitas besar dan teknologi modern, pabrik ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan industri kimia dan manufaktur dalam negeri untuk tahun-tahun mendatang.
(Alda)









