Jakarta — Transformasi digital pendidikan Muhammadiyah di DKI Jakarta memasuki fase baru. Sebanyak 200 guru dari semua jenjang sekolah Muhammadiyah mengikuti Bimtek PM, KKA, dan PPK yang digelar pada 12–16 November 2025.
Kegiatan ini mengintegrasikan pemikiran komputasional, pemanfaatan kecerdasan artifisial, serta penguatan karakter siswa sebagai respons terhadap perkembangan teknologi global. “Bimtek ini penting agar lulusan sekolah Muhammadiyah tidak hanya unggul akademik, tetapi juga adaptif terhadap teknologi,” ujar Dr. Pahri saat pembukaan.
Materi pelatihan tetap berlandaskan kurikulum nasional, termasuk 7 Kebiasaan Anak Indonesia. Namun, nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan menjadi kekuatan khas dalam pengembangan karakter peserta didik.
Menurut H. Astajab, para guru yang mengikuti Bimtek akan menjadi motor perubahan di sekolah masing-masing. Mereka tidak hanya diharapkan menerapkan praktik pembelajaran baru, tetapi juga menyebarkan pengetahuan tersebut secara berkelanjutan kepada guru lainnya.









